www.lpksmcelebes.com _Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat
Pemasaran dan Niaga yang menangani pemasaran BBM retail untuk sektor
transportasi dan rumah tangga. Pertamina melakukan pemasaran BBM Retail melalui
lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia,
seperti SPBU (Stasiun Pengisian BBM Untuk Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen
Premium & Minyak Solar (APMS), serta Premium Solar Packed Dealer (PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah
untuk melakukan transformasi di segala bidang, termasuk di fungsi Retail Outlet
SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian
standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan
terbaik dengan istilah Pertamina Way.
Penjabaran Pertamina Way adalah STAF, KUALITAS DAN KUANTITAS, PERALATAN DAN FASILITAS, FORMAT FISIK dan PRODUK DAN PELAYANAN. Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU.
Penjabaran Pertamina Way adalah STAF, KUALITAS DAN KUANTITAS, PERALATAN DAN FASILITAS, FORMAT FISIK dan PRODUK DAN PELAYANAN. Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU.
SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf Internasional.
BBM INDUSTRI & MARINE
Merupakan satu
Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas
pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak
kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar
(High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak
Bakar (Industrial/Marine Fuel Oil).
Saat ini konsumen
BBM Pertamina di sektor Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen,
tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utamanya adalah
PT. PLN (Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja,
Industri Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor
Kontrak Kerja Sama, transportasi lair dan industri lainnya
Di bidang Marine,
kami fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan memperluas area dan lokasi
layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting di Indonesia.
Realisasi Penyaluran
BBM Bersubsidi Kuartal I 2014 Capai 23,6%
Realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 31
Maret 2014 mencapai 11,2 juta KL atau 23,6% terhadap kuota BBM bersubsidi yang
dialokasikan APBN 2014 kepada PT Pertamina (Persero).
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali
Mundakir mengatakan dari total kuota penyaluran BBM bersubsidi yang
dialokasikan kepada perusahaan tahun ini sebanyak 47,35 juta KL, hingga akhir
kuartal I 2014 telah terealisasi sebanyak 11,2 juta KL atau 23,6%. Realisasi
tersebut menunjukkan pertumbuhan sekitar 1,6% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2013 yang mencapai 11,02 juta KL.
Berdasarkan data Pertamina, realisasi Premium hingga
31 Maret 2014 mencapai sekitar 7,1 juta KL atau 22% dari kuota penyaluran
Premium Pertamina sebanyak 32,32 juta KL. Realisasi tersebut naik 1,63%
dibandingkan dengan periode yang sama 2013 sebanyak 6,98 juta KL.
Realisasi penyaluran Solar bersubsidi menunjukkan
kenaikan lebih besar, yaitu 3,91% dari 3,7 juta KL pada kuartal I 2013 menjadi
3,85 juta KL pada kuartal I tahun ini. Kuota penyaluran Solar bersubsidi yang
ditugaskan kepada Pertamina tahun ini mencapai 14,14 juta KL.
Adapun, realiasi penyaluran Kerosene lebih rendah
sekitar 9,89% menjadi 249.000 KL yang salah satunya disebabkan oleh
keberhasilan program konversi Kerosene ke Elpiji 3kg yang dilaksanakan oleh
Pertamina. Kuota Kerosene bersubsidi tahun ini turun 47% dibandingkan dengan
kuota tahun lalu sebesar 1,7 juta KL menjadi hanya 900.000 KL.
Sementara itu, ketahanan stok BBM Pertamina dalam
kondisi aman dengan rata-rata kecukupan untuk 20,73 hari. Stok Premium dan
Solar masing-masing 18,32 hari dan 18,46 hari.
Dalam upaya mengamankan pendistribusian BBM dan LPG
selama pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014, Pertamina telah membentuk Satuan
Tugas (Satgas) BBM dan LPG yang bertugas sejak 16 Maret hingga 9 April 2014.
Fokus utama dari pembentukan Satgas BBM dan LPG ini untuk mengantisipasi
potensi kendala distribusi selama pelaksanaan pesta demokrasi tersebut,
termasuk pelaksanaan puncak pemilu 9 April 2014.
Posting Komentar