photo BANNERLPKSM_zps120bacdb.jpg
Home » » Kurangi Isi Gas Elpiji 3 Kg, Pertamina dan SPBE PT Selaras Untung Rp 804 Juta Per Bulan

Kurangi Isi Gas Elpiji 3 Kg, Pertamina dan SPBE PT Selaras Untung Rp 804 Juta Per Bulan

Written By CELEBES on Jumat, 07 Juni 2013 | 18.20

TANJUNGPINANG, batamtoday - Diduga kurangi isi gas 3 Kilo per tabung 1,5 gram, Pertamina dan Stasiun Pengisiaan Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang merupakan rekanan Pertaminan dalam pengisian bahan Bakar Elpiji, menagguk untung Rp 804 juta lebih per bulan.Keuntungan Rp 804 juta per bulan itu, diperoleh berdasarkan Sidak dan pengambilan sejumlah sampel tabung gas ukuran 3 kilogram pada sejumlah agen dan pangkalan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri bersama anggota DPRD Provinsi Kepri di Tanjungpinang, Jumat (7/6/2013).

"Dari hasil uji sampling yang kita lakukan, memang ada pengurangan isi gas 1,5 gram dalam setiap tabung," kata kepala Tim UPT Tera dan Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri, Mita bersama anggota DPRD Kepri.

Dari data Disperindag total konsumsi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram Tanjungpinang dan Bintan per bulannya mencapai 195 ribu tabung. Dari 10 contoh tabung yang terbukti mengalami kekurangan isi 6 atau 60 persen dari 195 ribu tabung konsumsi atau terdapat 97.500 tabung yang mengalami pengurangan.

"Dari 97.500 tabung yang mengalami kekurangan isi ini dibagi 3 Kg isi volume tabung naka diperoleh 58.500 tabung gas dikali Rp 13,750 per tabung harag jual agen, maka total keuntungan Pertamina dan PT Selaras sebagai rekanan SPBE Rp 804,375 juta per bulan," kata PPNS Kementerian Perdagangan, Setia Kurniawan.  
 
Kondisi ini, kata dia, sangat merugikan negara dan konsumen. Kendati memang yang melakukan pengisian gas ke tabung adalah SPBE PT Selaras, dan Pertamina hanya menerima pembayaran, tetapi akibat mesin SPBE tersebut tidak dikitir dan dikalibrasi.

Sebenarnya monitoring dan pengawasan mesin pengisian SPBE PT Selaras harusnya selalu dilakukan oleh UPT Tera dan Meteorologi Disperindag Provinsi Kepri dan hal ini bisa merupakan human rrror atau ada faktor kesengajaan. Disperindag bisa dapat langsung memonitior dan memberikan terguran pada Pertamina maupun PT Selaras sebagai SPBE.

Sementara itu, terkait dengan adanya kekurangan pada setiap gas yang disalurkan, Yendi selaku manajer operasional PT Adri Jaya Sakti atau agen penyaluran gas elpiji di Km 14 Jalan Ganet untuk Tanjungpinang dan Bintan Timur, mengatakan kalau pihaknya hanya merupakan agen yang langsung membagikan tabung terisi dari SPBE Tanjung Uban, dan kekurangan sendiri dilakukan oleh SPBE yang melakukan pengisian.

"Kami tidak tahu menahu dengan hal ini, karena kami sifatnya hanya menerima dan menyalurkan tanpa mengotak-atik segel yang sudah dipasang," kata Yendi.

Dan hal ini, tambah Yendi sudah menjadi rahasia umum di Depo dan SPBE serta Pertamina, karena ketika pernah diprotes malah Pertamina dan SPBE mengancam pada agen akan mengurangi kuota gas yang akan diperoleh dan disalurkan.

Anggota DPRD Kepri Rudi Chua dan Yudi Kharsana, berjanji akan melakukan pemanggilan pada Pertamina, Pemerintah dan SPBE di Bintan Untuk mempertanyakan adanya pengurangan isi gas dalam setiap tabung gas elpiji 3 kg itu.    

Sumber :  http://batamtoday.com/berita29162-Kurangi-Isi-Gas-Elpiji-3-Kg,-Pertamina-dan-SPBE-PT-Selaras-Untung-Rp-804-Juta-Per-Bulan.html



Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lembaga Perlindungan Konsumen CELEBES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger