TANJUNGPINANG, batamtoday - Diduga
kurangi isi gas 3 Kilo per tabung 1,5
gram, Pertamina dan Stasiun Pengisiaan Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang
merupakan rekanan Pertaminan dalam pengisian bahan Bakar Elpiji,
menagguk untung Rp 804 juta lebih per bulan.Keuntungan Rp 804 juta per
bulan itu, diperoleh berdasarkan Sidak dan pengambilan sejumlah sampel
tabung gas ukuran 3 kilogram pada sejumlah agen dan pangkalan yang
dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi
Kepri bersama anggota DPRD Provinsi Kepri di Tanjungpinang, Jumat
(7/6/2013).
"Dari hasil uji sampling yang kita lakukan, memang
ada pengurangan isi gas 1,5 gram dalam setiap tabung," kata kepala Tim
UPT Tera dan Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Kepri, Mita bersama anggota DPRD Kepri.
Dari data Disperindag
total konsumsi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram Tanjungpinang dan
Bintan per bulannya mencapai 195 ribu tabung. Dari 10 contoh tabung yang
terbukti mengalami kekurangan isi 6 atau 60 persen dari 195 ribu tabung
konsumsi atau terdapat 97.500 tabung yang mengalami pengurangan.
"Dari
97.500 tabung yang mengalami kekurangan isi ini dibagi 3 Kg isi volume
tabung naka diperoleh 58.500 tabung gas dikali Rp 13,750 per tabung
harag jual agen, maka total keuntungan Pertamina dan PT Selaras sebagai
rekanan SPBE Rp 804,375 juta per bulan," kata PPNS Kementerian
Perdagangan, Setia Kurniawan.
Kondisi ini, kata dia, sangat
merugikan negara dan konsumen. Kendati memang yang melakukan pengisian
gas ke tabung adalah SPBE PT Selaras, dan Pertamina hanya menerima
pembayaran, tetapi akibat mesin SPBE tersebut tidak dikitir dan
dikalibrasi.
Sebenarnya monitoring dan pengawasan mesin pengisian
SPBE PT Selaras harusnya selalu dilakukan oleh UPT Tera dan Meteorologi
Disperindag Provinsi Kepri dan hal ini bisa merupakan human rrror atau
ada faktor kesengajaan. Disperindag bisa dapat langsung memonitior dan
memberikan terguran pada Pertamina maupun PT Selaras sebagai SPBE.
Sementara
itu, terkait dengan adanya kekurangan pada setiap gas yang disalurkan,
Yendi selaku manajer operasional PT Adri Jaya Sakti atau agen penyaluran
gas elpiji di Km 14 Jalan Ganet untuk Tanjungpinang dan Bintan Timur,
mengatakan kalau pihaknya hanya merupakan agen yang langsung membagikan
tabung terisi dari SPBE Tanjung Uban, dan kekurangan sendiri dilakukan
oleh SPBE yang melakukan pengisian.
"Kami tidak tahu menahu
dengan hal ini, karena kami sifatnya hanya menerima dan menyalurkan
tanpa mengotak-atik segel yang sudah dipasang," kata Yendi.
Dan
hal ini, tambah Yendi sudah menjadi rahasia umum di Depo dan SPBE serta
Pertamina, karena ketika pernah diprotes malah Pertamina dan SPBE
mengancam pada agen akan mengurangi kuota gas yang akan diperoleh dan
disalurkan.
Anggota DPRD Kepri Rudi Chua dan Yudi Kharsana,
berjanji akan melakukan pemanggilan pada Pertamina, Pemerintah dan SPBE
di Bintan Untuk mempertanyakan adanya pengurangan isi gas dalam setiap
tabung gas elpiji 3 kg itu.
Sumber : http://batamtoday.com/berita29162-Kurangi-Isi-Gas-Elpiji-3-Kg,-Pertamina-dan-SPBE-PT-Selaras-Untung-Rp-804-Juta-Per-Bulan.html
Posting Komentar