Terperangah, Ribuan Dollar Raib di Depan Mata
Ramainya praktik kejahatan online yang menyangkut dengan dunia internet, tampaknya semakin mengerikan saja. Jangankan harta, bahkan nyawa seseorang pun bisa lenyap akibat tumpal yang harus dibayar, karena salah langkah dalam aktifitas yang dilakukan di internet.
Peristiwa
semisal banyak kita baca di Surat Kabar setiap hari, dimana seseorang harus
meregang nyawa akibat bisnis onlinenya.
Peristiwa
yang kami alami, memang telah terjadi beberapa waktu yang silam. Di saat
transaksi online dengan menggunakan sistem pembayaran melalui sarana e-gold
sedang marak-maraknya.
Sebagian
orang menganggap bahwa e-gold sangat aman digunakan untuk bertransaksi online,
dibanding menggunakan credit card. Sebab, jika menggunakan credit card pihak
kedua dapat saja menggunakan data credit card tersebut secara ilegal untuk
tindak penipuan di kemudian hari. Begitulah kira-kira informasi yang santer
kami dengar pada waktu itu.
Beberapa
transaksi yang bernilai ratusan hingga ribuan dollar pun aman kami lakukan.
Kebanyakan transaksi tersebut berkaitan dengan pembelian beberapa jenis produk
di ebay.
Sebenarnya
pihak penjual lebih mengharapkan pembayaran dilakukan via paypal atau credit
card saja, namun setelah negosiasi akhirnya pihak penjual pun setuju menerima
pembayaran via e-gold.
Akhirnya,
hari naas itu pun datang juga. Seorang sahabat dekat minta tolong untuk
mencarikan produk elektronik impiannya di ebay kepada kami. Tanpa banyak tanya,
langsung melakukan surfing, produk impian sesuai spek yang diinginkan dengan
mudah kami dapatkan.
Setelah
melihat, serta membandingkan dengan produk yang dimiliki oleh seorang teman
lainnya yang kebetulan mempunyai spek yang sama, sang sahabat pun semakin yakin
dan siap untuk melakukan transaksi segera.
Setelah
melakukan refill akun e-goldnya via agen lokal e-gold exchange, kini
jumlah mata uang di akun sahabat itu sudah setara dengan harga barang yang akan
dibeli. Untuk meyakinkan keberadaan jumlah uang sebelum melakukan transaksi,
kami mericek kembali akun tersebut, ternyata jumlahnya masih sama seperti
semula.
Lalu,
transaksi pun kami lakukan, sewaktu ingin melangkah ke fase pembayaran, kami
berdua terbelalak kaget. Alamak, kok dana yang ada di akun tinggal setengahnya,
lalu kami mencoba untuk me-refresh dengan harapan bahwa itu disebabkan karena
terlalu lama meng-hold.
Setelah
me-refresh apa yang terjadi? Ternyata dananya malah tinggal USD. 150 saja, oh
my God, sangking kalutnya kami sampai kehabisan ide untuk menghentikan aksi
pencurian tersebut. Secara tiba-tiba sang teman langsung mencabut stop contact
pc-nya, seketika komputer pun menjadi gelap gulita…
Kurang
lebih lima belas menit kemudian, kami menghidup kankembali pc tersebut, lalu
mengecek akun sang sahabat. Tidak tanggung-tanggung jumlah dana tersisa kini
hanya USD. 0.15 cent saja. Luar biasa aksi si pencuri, ternyata mereka
betul-betul berniat menyuci seluruh isi akun itu.
Beberapa
menit kemudian, kami mencoba mengontak seorang teman yang tergolong ahli
dalam menganalisa sekitar pencurian akun e-gold. Kurang lebih 10 menit
mengutak-atik laptopnya, sang teman sampai kepada kesimpulan, ia menemukan 3
akun yang telah melakukan pembobolan.
Ia
bertanya, apakah ada yang memberitahu pass akun ini kepada seseorang? Dengan
lugunya, sahabat pemilik akun mengangguk dengan lemas, “Iya…saya
memberitahukannya kepada staf egold exchange, karena mereka minta”.
Tanpa
membuang-buang waktu kami langsung menyerbu ke kantor agen egold dimaksud.
Beruntung, sang pemilik agen dengan lapang dada menerima kami, serta berjanji
akan bekerja maksimal dan mengembalikan dana tersebut secepatnya.
Paling
tidak, kejadian yang sempat menaikkan tensi darah ke ubun-ubun itu, telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kami. Bersilancar di dunia
maya, ibaratnya kita sedang bertualang di hutan rimba yang luas.
Karena
tidak tahu, mana zona aman dan mana zona yang bebahaya. Kekuatan yang harus
kita miliki adalah waspada sebelum bertindak, demi terhindar dari berbagai
marabahaya yang setiap saat datang menjebak.
Salam.
By. Masykur A. Baddal –
Posting Komentar