photo BANNERLPKSM_zps120bacdb.jpg
Home » » BPOM: Informasi Makanan Kaleng Penyebar Virus HIV/AIDS Hoax

BPOM: Informasi Makanan Kaleng Penyebar Virus HIV/AIDS Hoax

Written By CELEBES on Rabu, 29 Oktober 2014 | 09.08

Jakarta, HanTer - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memastikan jika tidak ada produk makanan kalengan yang beredar dipasaran dijadikan sebagai penyebaran virus HIV/AIDS.

Kepala BPOM, Roy Sparingga, mengatakan, semua produk makanan di Indonesia sebelum beredar di pasaran harus melalui izin BPOM setelah sebelumnya diuji terlebih dahulu.

Perlu diketahui, belum lama ini beredar kabar yang meresahkan masyarakat akibat informasi di media sosial tentang imbauan agar masyarakat tidak mengonsumsi makanan kalengan karena telah dimasukkan virus HIV/AIDS.

"Itu berita hoax, sudah lama beredar dan tidak benar, menyesatkan. Virus AIDS tidak bisa bertahan di luar host nya (diluar tubuh). Apalagi makanan kaleng melalui proses sterilisasi komersial," tegas Roy Sparingga melalui pesan singkatnya kepada Harian Terbit, kemarin.

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza BPOM, Retno Tyas, menambahkan, tidak ada makanan kalengan di Indonesia terindikasi jadi penyebaran penyakit AIDS, karena BPOM secara rutin melakukan inspeksi terhadap seluruh makanan yang masuk ke Indonesia.

Inspeksi yang dimaksud, lanjutnya, dengan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh produsen dan importir produk makanan kalengan secara rutin yang harus memenuhi syarat kebersihan dan sanitasi dalam memproduksi produk makanan tersebut agar mendapatkan izin edar dari BPOM.

"Harus steril, misalnya orang atau pekerjanya harus sehat, cara mengolahnya harus bersih, tidak di pegang dengan tangan (pakai sarung tangan)," jelasnya.

Dia mengatakan, apabila produsen atau importir tidak memenuhi tata cara pembuatan makanan yang baik seperti yang sudah ditentukan, maka pihaknya akan mengambil sikap tegas dengan mencabut izin serta memberikan rekomendasi kepada pihak penegak hukum untuk segera menutup produsen atau importir tersebut. "Kalau sampai melanggar ketentuan itu, izin perusahaan itu di tutup karena tidak memenuhi syarat kebersihan dalam mengelola makanan," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BPOM, Budi Djanu Purwanto, mengatakan, secara umum sesuai dengan UU No.18/2012 tentang Pangan dijelaskan bahwa setiap pangan olahan atau diproduksi di Indonesia, harus mendapatkan izin edar dari BPOM. Namun, katanya, saat ini pihaknya belum menemukan adanya produk makanan kalengan yang didalamnya ada zat mengandung AIDS. "Hal itu harus di cek dahulu, harus di uji laboratorium," katanya.

Sebelumnya, edukasi dan informasi seputar HIV/AIDS telah dilakukan oleh berbagai kalangan. Bahkan, Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menyayangkan masih banyaknya mitos-mitos keliru di tengah masyarakat terkait penularan virus HIV/AIDS.

Ia membantah mitos menyesatkan yang mengatakan bahwa penularan HIV dapat terjadi melalui tusuk gigi dan pisau cukur bekas rambut, yang selama ini sering ditakutkan oleh masyarakat.

"Tusuk gigi tidak. Pisau cukur salon asalkan dibersihkan juga tidak bermasalah. Karena virus ini jika ada di udara luar dia akan mati. Virus ini tidak mudah menular," tegasnya.

Nafsiah mengungkapkan, bahwa masyarakat harus betul-betul memahami jalur penularan HIV agar tidak ada ketakutan yang berlebihan terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Penularan HIV hanya akan terjadi melalui hubungan seks berisiko atau tanpa kondom, transfusi darah, alat suntik yang dipakai secara bergantian dan melalui ibu hamil terinfeksi HIV positif.

Intinya, masyarakat tidak perlu khawatir akan tertular virus HIV jika penyampaian edukasi soal HIV/AIDS tersampaikan dengan benar. "Informasi ini belum sampai ke semua orang. Untuk menghapus ketakutan tidak mudah, kecuali kita terus menerus mengatakannya," ungkapnya.

Berikut Informasi Hoax yang Beredar
Perhatian: Mulai saat ini jangan makan-makanan -kalenganan, terutama buah-buahan, termasuk merek dari negara Taiwan yang dikeluarkan atau beredar di Thailand. Karena di negaranya ada kira-kira dua ratus orang penderita penyakit AIDS bekerja di pabrik kalengan dan mereka masukkan darah (racun) mereka ke dalam kalengan itu.  Dan hari ini (akhir pekan lalu) masalah tersebut telah kepergok atau diketahui bagian kesehatan Thailand dan kalengannya telah di sita.  Contoh makanan kalengan yang menjadi penyebaran penyakit AIDS antara lain, lecy, rambutan, lengkeng, mangga, puding dan lain-lain.
(Robbi)
Sumber : http://www.harianterbit.com/read/2014/06/02/3078/29/29/BPOM-Informasi-Makanan-Kaleng-Penyebar-Virus-HIVAIDS-Hoax
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lembaga Perlindungan Konsumen CELEBES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger